Kamis, 02 Februari 2017

Tips mengatasi kecemasan, panik, kekhawatiran akut



Mengatasi serangan kecemasan/panik/khawatir berlebihan

1.Katakan berulang kali hal yang membuat anda khawatir sampai anda bosan ngomong, bosan mendengar, dan tujuan akhirnya anda bosan memikirkan hal itu. Capek deh…..Pikiran akhirnya akan merespon secara biasa sesuatu hal yang biasanya mmbuat panik dan rasa cemas,panic,khawatir itu diharapkan akan hilang dengan sendirinya.
2.Abaikan rasa gelisah seperti perasaan tidak enak pada bagian-bagian tubuh tertentu misalkan dada nyeri,sesak nafas, jantung berdetak kencang. Saya tidak tahu ini datang dari mana, kenapa semua itu tiba-tiba terjadi tanpa ada pemicunya. Tapi kadang ini biasanya yang kita anggap terlalu berlebihan, karena kadar rasa kita yang sensitif mungkin dan perasaan kita mengatakan tidak enak dan seperti akan terjadi sesuatu yang buruk terhadap diri kita. Mungkin habis ini kita pingsan, atau habis ini kita akan mati, atau habis ini kita menjadi pengangguran sukses yang gak berarti, bisa juga habis ini kita akan mengalami kelumpuhan total dan lain-lain yang cenderung condong ke hal-hal yang membuat kita terpuruk. Sesulit apapun itu , coba abaikan saja!! Apakah setelah kita abaikan hal-hal yang kita takutkan, semua kekhawatiran itu akan terjadi?buktikan saja sendiri. Fakta membuktikan tidak terjadi, dan tak akan terjadi.Percayalah pada diri kita sendiri sepenuhnya. Bahayanya jika kita ikuti terus pikiran buruk itu maka kita akan dibawa /diseret kepada sesuatu yang tidak jelas dan halusinasi pikiran.kita akan dipengaruhi halus, pelan tapi pasti kepada ketergantungan terhadap sesuatu yang jauh dari nalar kehidupan yang nyata. Ya, setiap hari kita akan lebih menonjolkan sesuatu yang tidak nyata daripada yang nyata. Itulah mengapa orang yang bisanya terkena gangguan kecemasan orang itu biasanya minder, tidak percaya diri, usahanya gagal, depresi, bingung….hiiiii ngeri deh…… Dan jika keadaan ini dibiarkan, maka  bisa jadi hampir seluruh kesadaran orang itu hilang dan bisa jadi sesuatu yang buruk itu terjadi. Ampunilah dosa-dosa dan kesalahan kami Tuhan, cukuplah hanya Tuhan yang menjadi penolong kami..baca terus doa ini ya bro/sist. Ya sebisa mungkin kita abaikan rasa gelisah itu dan fokus kepada yang namanya kesadaran.
3.Jika rasa gelisah itu datang sebagai pikiran buruk dan itu terasa kuat bahkan kita sulit untuk mengabaikanya, maka  berusahalah untuk menjawab dengan pikiran logis dan jawaban itu bisa membantu batin kita menjadi lega. Misal kita akan mati, jawablah semua yang hidup pasti mati. Yang berhak mencabut nyawa hanya Tuhan. Tujuan dari kegelisahan itu sebenarnya tidak ada/kosong, kita hanya digiring ke sesuatu yang tidak jelas supaya kita menjadi bingung, mudah lupa, dan tidak sadar. Jika tidak percaya mari kita praktikkan secara sederhana. Ketika kita memikirkan sesuatu yang buruk, saya pastikan itu akan mengembang/mempunyai alur percabangan pikiran yang mirip alur cerita drama/ sinetron pendek, coba telusuri masing-masing alur. Disitu kita seolah-olah dijadikan lakon penderita yang selalu menderita menahan cobaan hidup, dan saya pastikan endingnya tragis.(Jajal dirungokke lak ora genah, seolah-olah awake dewe dimelok-melokke dadi lakon penderita, njo nek ditunggu terus alure anane kepedihan, susah trus akhire tragis le mati kek, le gendheng kek, le lumpuh kek, le bosok awake he he he uwis ah).coba anda perhatikan keseluruhan alur, kita kembali ke kesadaran kita (bisa dengan melihat jari2 kedua tangan kita) apakah kita mengakui kita baru saja dibawa ke sesuatu yang kosong/tidak jelas/bosok…gak mutu. Disitu kita dipancing dengan gambaran orang-orang yang telah mengecewakan kita, masalah dan kesulitan yang belum kita selesaikan, kegagalan-kegagalan kita, dan tekanan energi yang membuat kita tidak nyaman dengan diri dan raga kita. Kira-kira jawaban logis mengatasi itu bagaiamana?jawabannya adalah diam, tahan kesadaran anda pada pegangan yang paling kuat. Let it flow, biarkan pikiran buruk itu menyelesaikan ceritanya, kita tunggu saja sampai dia kehabisan kata-kata (pikiran buruk itu bersifat sementara, jadi pasti ada jeda). Ketika jeda itu muncul,   bilang terima kasih lalu buang jauh-jauh!! Ingat yang kita butuhkan hanya jangan sampai kita larut .#dilus ae/dirayu/dicekel/bar kui gentian guwakk sing adoooh weduse..!#
4.Sediakan waktu khusus untuk memikirkan masalah yang memang benar-benar harus dicarikan solusinya.misal gak punya uang, masih menganggur, masih sakit, dan lain-lain. Ingat carilah waktu khusus dimana kita sedang nyaman, keadaan pikiran yang sedang jernih, dan jangan sekali-kali membuat keputusan disaat kita galau sebab pasti hasilnya banyak ke hasil buruk. Amati sejenak ke belakang apakah kegagalan kita di masa lampau karena akibat keputusan kita yang terburu-buru, atau sedang memikirkan hutang, gengsi, iri, dan lain-lain. Memang ada masalah yang sepertinya susah dipecahkan, bukan masalahnya yang berat hanya karakter penyelesaiannya harus bertahap. Tidak  ada orang yang ingin punya masalah yang banyak. Semua orang rata-rata jika punya persoalan, maka segera pula ia ingin cepat menyelesaikannya. Mungkin waktu kita sekolah ada pr-pr  yang harus kita selesaikan, semakin tugas-tugas cepat kita selesaikan semakin kita merasa ringan dan lega. Ingat dalam perjalanan hidup tidak harus berpola seperti itu, kadang kita tidak bisa memilih masalah yang akan datang menerpa kita. Ada masalah yang bisa cepat kita tangani, dan ada juga masalah yang memang butuh waktu untuk bisa diselesaikan. Bisa 1 hari, 1minggu, 1 bulan atau bahkan 2 atau 3 tahun lagi suatu masalah bisa diselesaikan. Yang terpenting masalah yang kita hadapi jangan sampai mempengaruhi keadaran kita terlalu massiv. Kelola tingkat stress kita, maka kita akan bisa melewati hidup dengan tenang. Jika kita telah menyediakan waktu, membahas solusi namun masalah itu masih terasa sulit dipecahkan maka sebaiknya rehat terlebih dahulu dan kita bisa mengganti dengan waktu yang lain, tempat yang berbeda. Bila dapat momen yang nyaman, masuklah pelan-pelan kedalam keruwetan yang kita hadapi, dalami, pelajari, dan tentukan arah tembak yang tepat sasaran untuk solusinya. Semoga berhasil.
5.Berlatihlah menetralkan pikiran sebagai daya charging. salah satunya bisa dengan meditasi. Konsentrasi bertahap naik, dengan pengendalian batin secara bertahap kearah kesabaran dan pengendoran urat syaraf. Jangan dipaksakan/emosi, capai ketenangan diri dengan pelan dan pasti. Sebagai catatan tambahan, meditasi tidak menerapkan target-target tertentu. Ketenangan semakin dikejar semakin jauh, namun ketenangan bisa kita dapat pada saat kita tidak memikirkannya. Jadilah avatar he he…yakinlah kamu bisa #berjaya#
6.Jika tekanan pikiran sangat berat, kita bisa mencari bantuan pembimbing rohaniawan atau psikolog.carilah orang yang nyambung dengan omongan kita, dalam arti  kita merasa nyaman dan tidak merasa dipaksa-paksa dengan aturan-aturan maupun dogma-dogma tertentu. Indikator yang paling mudah adalah kita bebas ngobrol, bisa menumpahkan semua yang kita rasakan dan pikirkan. Semoga kita mendapatkan ketentraman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar