Sabtu, 01 April 2017

High Gun





High Gun
     Apa yang terlintas di pikiran kita ketika badai ujian hidup datang?tak ada angin tak ada hujan semua dalam sekejab mata tampak sulit. Pikiran terasa buntu, raga seakan tak berdaya. Yang ada hanyalah melihat kesuraman dan tersayatnya perasaan secara berulangkali , entah sampai berapa tebasan yang terasa menusuk panas didalam dada. Ingin rasanya marah tapi kepada siapa?ingin berontak tapi kepada siapa?
    Seperti itukah keadaan kita saat ini?semoga kita diberikan kesabaran dan kekuatan oleh Tuhan Yang Maha Esa semisal kita sedang diberikan ujian hidup. Didalam pemahaman Agama dijelaskan bahwa manusia itu diberikan kehidupan untuk menyembah dan beribadah kepada Tuhan. Manusia dikatakan beriman jika ia telah diuji dalam kehidupannya. Berbagai rupa ujian hidup antara manusia satu dengan yang lain berbeda-beda, dikatakan dalam agama ujian hidup itu diberikan Tuhan sesuai dengan kemampuan manusia. Manusia hidup itu adakalanya diuji dengan masalah-masalah yang ringan dan ada kalanya pada suatu waktu diuji dengan persoalan yang sangat berat dan pelik untuk deselesaikan. Menurut saya kehidupan manusia itu misteri, masing-masing manusia memiliki kisah kehidupannya sendiri. Tidak ada manusia yang tahu apa yang akan terjadi dalam kehidupannya dimasa yang akan datang, kecuali bagi orang-orang yang diberi ilmu oleh Tuhan. Manusia hanya bisa mengusahakan yang terbaik bagi dirinya saat ini dengan pengharapan keadaan yang lebih baik dimasa yang akan datang.
     Bukan sesuatu yang salah ketika kita menganggap kesusahan itu datang sebagai ujian dari Tuhan sebagai peringatan untuk perbaikan hidup kita tapi menurut saya alangkah bijaksananya  jika kita kesulitan itu datang adalah hasil perilaku kita dimasa lalu, dan sekarang kita sedang merasakan akibat dari perbuatan kita dahulu. Sehingga kita lebih fokus kepada tindakan kita untuk perbaikan keadaan. Meskipun perbuatan/tindakan kita dimasa lalu itu kelihatannya sepele, tapi siapa tahu perbuatan yang kita anggap benar belum tentu benar, sesuatu perbuatan yang kita anggap salah belum tentu salah. Kita disarankan oleh masa lalu kita melakukan kajian pelajaran sehingga apa yang mesti kita lakukan kedepannya lebih baik, itu saja. Kita tidak boleh terlalu larut dengan keadaan masa lalu dan kita juga tidak boleh terlalu melambungkan angan-angan kita dimasa yang akan datang. Ketenangan dan kesabaran adalah manifestasi keadaan saat ini, karena manusia sadar berada pada saat ini. Suatu ujian condong menggoyahkan kesadaran, kita dibuat terombang-ambing diantara masa lalu dan masa depan. Maka ada seorang Guru mengatakan kepada saya “Kamu harus bisa mengikuti refleksi gerakan bumi, jika kamu bisa mengendalikan gravitasi bumi maka kamu bisa memerintah bumi”. Maksudnya bagaimana?maksudnya saya disarankan berlatih keseimbangan diri, saya disuruh elastis menghadapi segala keadaan (susah senang, baik buruk, panas dingin, dsb) agar saya tidak tertarik kedalam sesuatu medan pikiran yang buruk. Memerintah bumi maksudnya jika saya bisa mengontrol keadaan maka ketenangan akan saya dapatkan. Berikut ini akan saya sampaikan model-model pemikiran yang bisa kita praktekkan minimal untuk mereduksi tekanan keadaan buruk yang sedang kita hadapi. Semoga bermanfaat.
Senjata ampuh (High gun) saya ketika diterpa keadaan yang berat adalah:
1.Saya pertama kali akan menyatakan bahwa ada kekuatan Tuhan dalam diri saya dan saya mampu mengaksesnya sebagai senjata menghadapi masalah sesulit apapun. Ketika saya belum menemukan solusi maka saya menganggap masalah ini penuh pelajaran yang luar biasa dan saya tetap akan gigih berlatih mendekat kepada kekuatan Tuhan. Saya yakin Tuhan akan menuruti kata hati manusia beserta dengan konsekuensinya. Catat!!
2. Ketika saya sudah mampu menganalisa persoalan, maka tindakan yang akan dilakukan adalah dengan cepat berusaha memunculkan pikiran-pikiran kemudahan secara berulang-ulang kedalam benak saya.(Hidup itu mudah, hidup itu penuh nikmat, buktinya sampai sekarang saya masih dipenuhi kebutuhan olehNya). Bersyukur itu kata lainnya, mudah mengucapkan tapi sulit mengkondisikan kadar keikhlasannya he he….berusahalah dalam kesabaran.
a.Saya akan mati bila tiba waktunya, kenapa takut mati?.Semua yang hidup pasti akan mati termasuk semua orang. Tidak ada orang yang tahu pasti akan tanda-tanda orang merasakan sakaratul maut, hanya Allahlah Yang Maha Tahu. Makanya jangan takut mati!, jangan dipikirkan!(Negara sudah ada yang mikir,jangan ikut mikir Negara he he).
b. Pikiran buruk bukanlah penyebab kematian, sakit keras belum tentu berujung kematian, tidak punya uang itu belum tentu miskin, kalo miskin itu banyak terkena penyakit, kalo kena penyakit itu nanti susah, kalo hutangnya banyak nanti banyak pikiran, kena jantung lalu stoke ..wow wow wow……..stop!!!  Tenang…… Nasib, keberuntungan, temasuk kematian itu mutlak hak  Allah, maka janganlah panik dan takut dalam menghadapi rasa saki, khawatir, cemas yang dikarenakan rayuan pikiran buruk (entah apa itu bentuk-bentuk rupa pengganggu aku ra ngurusss!.
c.Tuhan memberikan penderitaan/kesusahan/kesakitan sebagai peringatan kepada saya untuk ingat kembali pada Tuhan dan saya yakin akan tiba waktunya Tuhan memberikan kemudahan bagi saya, dengan catatan “saya sudah tidak mau lagi memikirkan penderitaan/kesusahan/kesakitan ini!”(wes menderita, dipikir sisan…jangkep tenan….awas ada gempa!!)
3.Hidup adalah mudah, hidup adalah bahagia. Bismillah, mari hidup dengan tenang dan bebas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar