Jumat, 27 Januari 2017

Apa itu stress?apa itu depresi?



Apa itu Stress? apa itu Depressi?

A.Mengenal Stress

Apakah anda pernah stress?saya yakin jawabannya hampir sama “iya pernah” dan manusia hidup pasti pernah mengalami yang namanya stress. Cuma  tiap orang mengalami stress frekuensinya berbeda-beda antara satu orang dengan lainnya. Sebenarnya stress itu apa to?terus apapula yang namanya depresi itu?mari kita “pelan-pelan” pelajari bersama-sama biar kita gak tambah stress he he… 

Sebelumnya kita sedikit menyimak sejarah manusia. Manusia hidup dari jaman jutaan tahun yang lalu sampai sekarang, peradaban manusia mengalami perubahan. Dari sarana transportasi yang dulunya masih jalan kaki atau naik kuda/unta sekarang udah naik kendaraan bermotor bahkan naik pesawat. Dulu orang bicara harus “face to face” atau kirim-kiriman surat, sekarang  bisa lewat gadget walaupun jaraknya bisa ratusan kilometer bahkan lebih. Manusia semakin berkembang dari waktu ke waktu dengan harapan dia dapat semakin mempermudah akses dan interaksi dalam mengarungi yang namanya “Hidup”. Tapi pertanyaan dari saya, mengapa dari jaman dahulu sampai sekarang orang masih mengalami stress?kalo jaman dulu sih bisa logis mau apa-apa masih terbatas, entah itu sarana prasarananya atau teknologinya. Lha sekarang yang katanya teknologinya sudah canggih, mau apa-apa mudah. Kenapa orang masih stress?

Tahukah kita, apa yang tidak berubah dari manusia dulu sampai manusia saat ini?jawabannya adalah “keinginan” . Ya keinginan itulah yang tidak pernah berubah. Orang dulu dan orang sekarang sama-sama punya keinginan. Bisa kita pahami keinginan  adalah hasrat yang timbul dari pikiran manusia akibat dari interaksi panca indera yang mendorong seseorang itu untuk memiliki atau mengusai sesuatu dari apa yang dirasakannya, dilihatnya, disentuhnya. Sebenarnya hal seperti itu adalah hal alamiah bagi manusia hidup, tapi hal yang menjadikan situasi berbeda adalah kemampuan dari masing-masing manusia untuk memenuhi keinginannya. Manusia yang tidak mampu memenuhi keinginannya itulah yang biasanya mengalami stress. 

Stress itu dari kata “Strecth” yang artinya tarikan atau pengencangan. orang yang stress dia mengalami ketegangan syaraf yang disebabkan adanya dorongan atau tuntutan pemenuhan keinginan dari pikiran  akan tetapi tubuh belum bisa menciptakan keadaan yang diinginkan, dan kondisi yang diinginkan. Stress itu juga bisa diartikan adanya ketidakseimbangan dalam tubuh akibat dari kondisi yang tidak diinginkan, seperti banyak masalah yang belum teratasi dan pekerjaan tidak bisa diselesaikan tepat waktu. Stress adalah hal alami dan wajar dialami manusia, karena manusia dihidupkan dengan keadaan terbatas baik dari segi kemampuan, skill keahlian, instinc, intelektual, kondisi fisik,dan lain sebagainya. Tiap-tiap orang punya kelebihan dan kekurangan, tapi hampir semuanya punya keinginan yang sama pengin kaya, pengin bahagia, pengin punya banyak uang, pengin punya rumah mewah, mobil mewah, dan keinginan lainnya.

Lalu pertanyaan selanjutnya, apakah kebutuhan dan keinginan itu sama?menurut pengalaman saya, sebenarnya kedua istilah itu berbeda adanya, kebutuhan mengacu pada sesuatu bisa fisik atau non fisik yang pada hakekatnya dibutuhkan atau diperlukan dalam waktu dekat atau segera dipenuhi, bila tidak segera dipenuhi bisa berakibat langsung pada proses berlangsungnya hidup kita, misalnya kebutuhan akan makan. Manusia yang hidup butuh makan jika tidak dipenuhi maka manusia bisa sakit, dalam dunia kedokteran kalau gak makan lebih dari tiga hari daya tahan tubuh manusia akan menurun drastis dan bisa menyebabkan kematian. Kebutuhan itu dalam ilmu ekonomi dibagi menjadi kebutuhan primer (sandang, pangan, papan), kebutuhan sekunder (kendaraan, handphone,dll), kebutuhan tertier (taman, kolam, piknik, dll). Bagaimana dengan keinginan?keinginan mengacu pada sesuatu yang menuntut pemenuhan kepuasan perasaan manusia meskipun tidak butuh. Misalnya sama-sama butuh makan tapi keinginan menuntut makan yang enak, sama-sama butuh pakaian tapi keinginan menuntu pakaian yang bagus. Lalu apakah salah jika orang punya keinginan?tidak salah orang mempunyai keinginan karena dari sononya memang Tuhan memberikan manusia jiwa,raga,panca indera, untuk hidup dan menikmati hidup. Menikmati hidup yang bagaimana?tentunya yang tidak stress he.. he. Maka kita dianjurkan bisa untuk menyeimbangkan antara kebutuhan dan memanage keinginan, agar hidup kita seimbang. Tiap orang punya kebutuhan dan keinginan yang berbeda-beda, tapi  jika  dicermati kebutuhan manusia itu terbatas dan yang tidak terbatas adalah keinginan. Dalam buku ekonomi yang saya baca, terdapat pernyataan pendapatan itu terbatas sedangkan kebutuhan itu tak terbatas. Pada kesempatan ini saya akan sedikit mengoreksi pernyataan itu yang tak terbatas adalah keinginan dan bukan kebutuhan, mengapa?coba mari kita praktik pada diri kita sendiri. Apakah kebutuhan kita saat ini?ha ha ha….saya yakin yang anda jawab adalah uang banyak, mobil bagus, sepeda motor sport, dll. Yang anda sebutkan itu adalah keinginan dan bukan kebutuhan.

Mungkin yang lebih tepat kita rasakan saat ini kita butuh minum untuk menambah cairan tubuh, butuh makan siang untuk memulihkan stamina, butuh istirahat sebentar untuk menghilangkan capek, dan kebutuhan lainnya. Lalu apa yang saya temukan untuk kedua istilah ini?adakah hubungan antara kebutuhan dan keinginan?ternyata jawabannya mencengangkan saudara-saudara ..(wuihhh kaget). Orang tidak begitu mengalami stress ketika berusaha memenuhi kebutuhan kita, sedangkan orang mengalami stress karena berusaha memenuhi keinginan. Butuh ilustrasi?baiklah misalnya ada satu orang yang sama-sama mau makan sedangkan didepannya sudah ada sepiring nasi ada sayur dan ada lauk berupa ikan dan segelas susu. Bagi orang yang "butuh" makan maka ia akan berdoa “Terima kasih Tuhan, atas rejeki makanan saat ini. Mohon keberkatan dalam makanan ini untuk kesehatan hamba, Amin”, lalu dia akan memakanya dengan lahap, kebetulan juga rasanya enak dan disamping sehat juga mengenyangkan. Ditutup dengan meminum segelas susu dan setelah itu mukanya tampak semringah berseri-seri. Apa yang terjadi bagi orang yang punya "keinginan" banyak, sebelumnya dengan melihat makanan di depannya, ia sudah dihantui perasaan mau dimakan atau tidak dimakan ya?dikepalanya sebelumnya sudah ada gambaran keinginan didepannya sepiring nasi goreng dengan lauk ayam bakar dan segelas juz apel. Ada dua kemungkinan bagi orang yang sepeti ini. Pertama dia tidak jadi makan, lalu berusaha keluar mencari warung makan yang ia inginkan meskipun harus menahan lapar, sesampainya di warung yang dituju masih harus nunggu pesanan, akhirnya ngedumel/ menggerutu “kok lama amat sih pesanannya” perutnya malah jadi sakit dan seterusnya akhirnya stress….kemungkinan kedua dia akan makan hidangan didepanya dengan perasaan ragu-ragu akhirnya apa yang dimakan rasanya tidak enak karena udah beda “dimulut” dan “dirasa” ampe lupa berdoa he he. Masih kebetulan juga gusinya ketusuk duri ikanlah, meskipun jumlah butian nasinya yang segitu banyak aja masih dapat "keberuntungan" dapat jatah ngunyah kerikil apes-apes wkwkwk.. belum nyampe kenyang udah berhenti dan susunya lupa diminum. Balik kerja lagi jadi males-malesan karena makan gak kenyang, dikepalanya  masih kepikiran makan aja, akhirnya stress kerjaan belum rampung sudah pulang duluan gara-gara kelaparan. sudahkah anda mendapatkan gambaran yang saya maksud?makanlah dengan pelan dan benar he he.

Sering kita mendengarkan pemuka Agama berkata Tuhan sudah menjamin kebutuhan kita. Kebutuhan kita dan bukan keinginan kita. Ketika kita butuh sesuatu kemudian kita berdoa kemudian selang berapa saat kita bisa memenuhi kebutuhan itu. Kadang kita tidak butuh usaha besar dan kita tahu-tahu sudah mendapatkan kebutuhan kita. Kita butuh makan siang, kita masuk warung makan, makanan datang, kita berdoa begitu mau makan tahu-tahu ada teman kita datang nawarin traktiran yang kebetulan pula dia sedang ulang tahun. Semakin lengkap dan sempurnalah kenikmatan yang kita peroleh dalam usaha pemenuhan kebutuhan kita.  Hal seperti itulah yang menurut saya adalah kebenaran yang nyata. Keinginan kadang menjauhkan kita dari rasa syukur, dari rasa terima kasih, dan dari kesabaran. Kita harus  bisa belajar membedakan mana yang "butuh" dan mana yang "ingin", juga belajar menyesuaikan keinginan dengan kemampuan kita agar rasa yang kita terima adalah rasa yang murni adanya, rasa yang membimbing kita pada kesabaran dan keseimbangan. Jadi stress itu obatnya keseimbangan.

B.Mengenal depresi

Apakah stress itu berbahaya?ya, bila tidak dikelola dengan baik ,stress yang berulang-ulang terjadi bisa menyebabkan depresi dan bisa membahayakan. Stress adalah keadaan dimana kondisi tidak seimbang itu berlangsung sementara. Begitu apa yang menjadi pemicu stress itu berhasil diatasi atau diturunkan tekanannya maka berangsur-angsur stress itu menghilang. Apakah penyebab depresi?penyebab depresi adalah stress yang berkepanjangan. Pemicunya biasanya adalah masalah-masalah yang muncul dan kita tidak/belum mampu untuk menyelesaikan. Yang namanya manusia, tiap saat pasti mengalami persoalan, persoalan yang tidak segera teratasi akan menjadi masalah, nah masalah ini yang bisa menyebabkan stress, dan stress yang berkepanjangan  menyebabkan depresi. Stress identik dengan rasa jenuh,capek, otak rasanya sudah gak bisa mikir. Tapi biasanya dengan beristirahat sejenak, pergi ketempat teman, sekedar menghibur diri, makan ditempat favorit,  lalu esok hari sudah fresh kembali. Lain dengan depresi kemanapun kita pergi, meskipun sudah makan makanan paling enakpun rasa putek itu tetap nempel terus dibadan kita. Seperti memakai jaket ketidakberuntungan yang susah dilepas, tahunya sial terus. Mengerjakan apapun terasa susah dan lain-lain. Berikut saya sampaikan perasaan-perasaan yang tidak enak yang timbul akibat depresi berdasarkan pengalaman saya kena depresi:

a.Tidak bisa tidur (insomnia)
Mungkin tiap saat mikir persoalan yang sama, tidak pernah relaksasi jadi syaraf tegang berlebihan sehingga mengganggu keseimbangan tubuh salah satunya jadi sulit tidur. Mungkin tidurnya semalam hanya berapa menit saja. Berbahagialah anda-anda yang bisa tidur, jika bisa tidur berarti tubuh bisa melakukan tugasnya untuk recovery dari kelelahan. Jika anda mengalami susah tidur, anda bisa menyimak tips saya di tulisan yang lain. Salah satunya relaksasi.

b.Gelisah , cemas, khawatir
Tiba-tiba sekujur badan keluar keringat dingin merasa gelisah, cemas, khawatir akan mengalami kejadian buruk sebentar lagi. Begitu kuatnya perasaan itu, kadang sampai bingung mau apa. Bingung harus apa. Biasanya dulu tiap merasakan hal itu, saya akan langsung duduk, telapak tangan kanan saya taruh didada dan saya berdoa.

c.Ketakutan dan phobia pada sesuatu
Pada saat tertentu tiba-tiba merasa takut sekali seperti mau ada hantu atau iblis jahat yang akan datang dan memakan kita. Takut keramaian (penginnya sendiri), takut mati, takut gagal dan takut untuk melakukan apa-apa. Merasa ketakutan yang sangat jika melihat sesuatu (phobia), dulu saya takut sekali jika melihat ular, walaupun ularnya kecilnya seukuran lidi he he. Akhirnya seperti orang gak waras, tiap mau tidur mesti sibuk melihat lubang-lubang dibawah pintu, harus saya teliti dan saya sumpal pakai kain atau handuk biar tidak ada sesuatu yang masuk ketika saya tidur. Itu hampir tiap malam saya lakukan. Takut jika ada ular yang masuk rumah. Cara mengatasinya bagaimana?ya dikuatkan iman kita, percaya pada Tuhan jika kita pasti dilindungi OlehNya.

d.Ada bisikan-bisikan
Nah ini yang berbahaya, seperti ada bisikan-bisikan ditelinga kita. Tapi kebanyakan menyuruh kita pada keburukan. Kita diarahkan untuk apatis, tak berguna, cepet mati, malas beribadah, malas berbuat baik sekalipun hanya  silaturahmi ke tetangga, pikiran kita bingung  pada apa yang sedang kita lakukan sekalipun yang sederhana mau makan pake tahu atau tempe. Mikirnya bisa sampai cemas he he he..(kalo tempe goreng banyak minyaknya, nanti kolesterol, kalo tahu rebus sehat tapi gak enak,dsb). Saya mengatasi bisikan-bisikan itu dengan mengabaikannya, tidak mudah memang tapi keep calm and cool. Banyak membaca buku-buku psikologi agama, buku spiritual, buku terapi mental emosional tapi saya sarankan banyak tukar pikiran dengan teman yang pernah mengalami depresi atau pemuka agama agar kita gak tambah parah, atau bisa ke psikiater.

e.Sakit fisik
Mungkin karena saya terlalu lama memendam stress, dan sifat yang keras untuk memaksa melawan depresi ini dan ketidaktahuan saya dengan penyakit ini akhirnya fisik saya mencapai puncak kelelahan dan saya jatuh sakit. Diawali dari terus menurunnya  imun tubuh (dulu divonis DBD oleh rumah sakit), kemudian satu tahun berikutnya saya tak berdaya, sesak nafas melanda, raga seperti dicambuk pake besi beton, jantung bengkak, dan lainnya rasa-rasa yang gak enak. Sampai sekarang saya bersyukur sekali masih bisa bernafas, masih bisa meihat dunia, wah jangan sampai anda mengalami apa yang saya rasakan, betul-betul tidak enak. Saya mengatasi sakit fisik saya dengan meninggalkan rumah sakit dan masuk terapi-terapi fisik dan mental seperti  pijat syaraf, mengatur pola makan, pola hidup, pola pikir, dan ikut meditasi. Meskipun hasil yang saya tuai juga membutuhkan kesabaran dan waktu yang lama (bertahun-tahun) tapi saya bersyukur kepada Tuhan, saya dikurangi rasa sakitnya pelan-pelan.

Biasanya persoalan yang melingkupi  penderita depresi adalah persoalan sosial yang tak terselesaikan seperti masalah penghkhianatan teman, kekasih, suami/isteri, saudara, dan keluarga. Tapi tidak tertutup kemungkinan dari masalah lain seperti keadaan ekonomi seperti kebanyakan hutang, tekanan dari atasan, lingkungan yang tidak sesuai, dan yang lainnya. Tapi persoalan yang melibatkan emosi dan mental lah yang berada pada prosentase tinggi yang menjadi penyebab depresi. Karena penyebabnya adalah mental emosional maka obatnya adalah kesabaran. Kesabaran berpikir, bertindak, dan berinteraksi. Tuhan kuatkanlah kami, kuatkanlah iman kami….amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar