Apa itu Stress? apa
itu Depressi?
A.Mengenal Stress
Apakah anda pernah stress?saya yakin jawabannya hampir sama
“iya pernah” dan manusia hidup pasti pernah mengalami yang namanya stress.
Cuma tiap orang mengalami stress
frekuensinya berbeda-beda antara satu orang dengan lainnya. Sebenarnya stress
itu apa to?terus apapula yang namanya depresi itu?mari kita “pelan-pelan”
pelajari bersama-sama biar kita gak tambah stress he he…
Sebelumnya kita sedikit menyimak sejarah manusia. Manusia
hidup dari jaman jutaan tahun yang lalu sampai sekarang, peradaban manusia
mengalami perubahan. Dari sarana transportasi yang dulunya masih jalan kaki
atau naik kuda/unta sekarang udah naik kendaraan bermotor bahkan naik pesawat.
Dulu orang bicara harus “face to face” atau kirim-kiriman surat, sekarang bisa lewat gadget walaupun jaraknya bisa
ratusan kilometer bahkan lebih. Manusia semakin berkembang dari waktu ke waktu
dengan harapan dia dapat semakin mempermudah akses dan interaksi dalam
mengarungi yang namanya “Hidup”. Tapi pertanyaan dari saya, mengapa dari jaman
dahulu sampai sekarang orang masih mengalami stress?kalo jaman dulu sih bisa logis
mau apa-apa masih terbatas, entah itu sarana prasarananya atau teknologinya.
Lha sekarang yang katanya teknologinya sudah canggih, mau apa-apa mudah. Kenapa
orang masih stress?
Tahukah kita, apa yang tidak berubah dari manusia dulu
sampai manusia saat ini?jawabannya adalah “keinginan” . Ya keinginan itulah
yang tidak pernah berubah. Orang dulu dan orang sekarang sama-sama punya
keinginan. Bisa kita pahami keinginan
adalah hasrat yang timbul dari pikiran manusia akibat dari interaksi
panca indera yang mendorong seseorang itu untuk memiliki atau mengusai sesuatu
dari apa yang dirasakannya, dilihatnya, disentuhnya. Sebenarnya hal seperti itu
adalah hal alamiah bagi manusia hidup, tapi hal yang menjadikan situasi berbeda
adalah kemampuan dari masing-masing manusia untuk memenuhi keinginannya. Manusia
yang tidak mampu memenuhi keinginannya itulah yang biasanya mengalami stress.
Stress itu dari kata “Strecth” yang artinya tarikan atau
pengencangan. orang yang stress dia mengalami ketegangan syaraf yang disebabkan
adanya dorongan atau tuntutan pemenuhan keinginan dari pikiran akan tetapi tubuh belum bisa menciptakan
keadaan yang diinginkan, dan kondisi yang diinginkan. Stress itu juga bisa
diartikan adanya ketidakseimbangan dalam tubuh akibat dari kondisi yang tidak
diinginkan, seperti banyak masalah yang belum teratasi dan pekerjaan tidak bisa diselesaikan tepat
waktu. Stress adalah hal alami dan wajar dialami manusia, karena manusia
dihidupkan dengan keadaan terbatas baik dari segi kemampuan, skill keahlian,
instinc, intelektual, kondisi fisik,dan lain sebagainya. Tiap-tiap orang punya
kelebihan dan kekurangan, tapi hampir semuanya punya keinginan yang sama pengin
kaya, pengin bahagia, pengin punya banyak uang, pengin punya rumah mewah, mobil
mewah, dan keinginan lainnya.
Lalu pertanyaan selanjutnya, apakah kebutuhan dan keinginan
itu sama?menurut pengalaman saya, sebenarnya kedua istilah itu berbeda adanya,
kebutuhan mengacu pada sesuatu bisa fisik atau non fisik yang pada hakekatnya
dibutuhkan atau diperlukan dalam waktu dekat atau segera dipenuhi, bila tidak
segera dipenuhi bisa berakibat langsung pada proses berlangsungnya hidup kita,
misalnya kebutuhan akan makan. Manusia yang hidup butuh makan jika tidak
dipenuhi maka manusia bisa sakit, dalam dunia kedokteran kalau gak makan lebih
dari tiga hari daya tahan tubuh manusia akan menurun drastis dan bisa
menyebabkan kematian. Kebutuhan itu dalam ilmu ekonomi dibagi menjadi kebutuhan
primer (sandang, pangan, papan),
kebutuhan sekunder (kendaraan,
handphone,dll), kebutuhan tertier
(taman, kolam, piknik, dll). Bagaimana dengan keinginan?keinginan mengacu pada
sesuatu yang menuntut pemenuhan kepuasan perasaan manusia meskipun tidak butuh.
Misalnya sama-sama butuh makan tapi keinginan menuntut makan yang enak,
sama-sama butuh pakaian tapi keinginan menuntu pakaian yang bagus. Lalu apakah
salah jika orang punya keinginan?tidak salah orang mempunyai keinginan karena dari
sononya memang Tuhan memberikan manusia jiwa,raga,panca indera, untuk hidup dan
menikmati hidup. Menikmati hidup yang bagaimana?tentunya yang tidak stress he..
he. Maka kita dianjurkan bisa untuk menyeimbangkan antara kebutuhan dan
memanage keinginan, agar hidup kita seimbang. Tiap orang punya kebutuhan dan
keinginan yang berbeda-beda, tapi
jika dicermati kebutuhan manusia
itu terbatas dan yang tidak terbatas adalah keinginan. Dalam buku ekonomi yang
saya baca, terdapat pernyataan pendapatan
itu terbatas sedangkan kebutuhan itu tak terbatas. Pada kesempatan ini saya
akan sedikit mengoreksi pernyataan itu yang tak terbatas adalah keinginan dan
bukan kebutuhan, mengapa?coba mari kita praktik pada diri kita sendiri. Apakah kebutuhan
kita saat ini?ha ha ha….saya yakin yang anda jawab adalah uang banyak, mobil
bagus, sepeda motor sport, dll. Yang anda sebutkan itu adalah keinginan dan
bukan kebutuhan.
Mungkin yang lebih tepat kita rasakan saat ini kita butuh
minum untuk menambah cairan tubuh, butuh makan siang untuk memulihkan stamina,
butuh istirahat sebentar untuk menghilangkan capek, dan kebutuhan lainnya. Lalu apa
yang saya temukan untuk kedua istilah ini?adakah hubungan antara kebutuhan dan keinginan?ternyata jawabannya mencengangkan
saudara-saudara ..(wuihhh kaget). Orang tidak begitu mengalami stress ketika
berusaha memenuhi kebutuhan kita, sedangkan orang mengalami stress karena
berusaha memenuhi keinginan. Butuh ilustrasi?baiklah misalnya ada satu orang
yang sama-sama mau makan sedangkan didepannya sudah ada sepiring nasi ada sayur
dan ada lauk berupa ikan dan segelas susu. Bagi orang yang "butuh" makan maka ia
akan berdoa “Terima kasih Tuhan, atas rejeki makanan saat ini. Mohon keberkatan
dalam makanan ini untuk kesehatan hamba, Amin”, lalu dia akan memakanya dengan
lahap, kebetulan juga rasanya enak dan disamping sehat juga mengenyangkan.
Ditutup dengan meminum segelas susu dan setelah itu mukanya tampak semringah berseri-seri. Apa
yang terjadi bagi orang yang punya "keinginan" banyak, sebelumnya dengan melihat makanan di depannya, ia sudah dihantui perasaan
mau dimakan atau tidak dimakan ya?dikepalanya sebelumnya sudah ada gambaran
keinginan didepannya sepiring nasi goreng dengan lauk ayam bakar dan segelas
juz apel. Ada dua kemungkinan bagi orang yang sepeti ini. Pertama dia tidak jadi makan, lalu
berusaha keluar mencari warung makan yang ia inginkan meskipun harus menahan
lapar, sesampainya di warung yang dituju masih harus nunggu pesanan, akhirnya
ngedumel/ menggerutu “kok lama amat sih pesanannya” perutnya malah jadi sakit
dan seterusnya akhirnya stress….kemungkinan kedua dia akan makan hidangan
didepanya dengan perasaan ragu-ragu akhirnya apa yang dimakan rasanya tidak
enak karena udah beda “dimulut” dan “dirasa” ampe lupa berdoa he he. Masih
kebetulan juga gusinya ketusuk duri ikanlah, meskipun jumlah butian nasinya yang segitu banyak aja
masih dapat "keberuntungan" dapat jatah ngunyah kerikil apes-apes wkwkwk.. belum nyampe kenyang udah
berhenti dan susunya lupa diminum. Balik kerja lagi jadi males-malesan karena
makan gak kenyang, dikepalanya masih kepikiran makan aja,
akhirnya stress kerjaan belum rampung sudah pulang duluan gara-gara kelaparan. sudahkah anda mendapatkan gambaran yang saya maksud?makanlah dengan pelan dan benar he he.
Sering kita mendengarkan pemuka Agama berkata Tuhan sudah
menjamin kebutuhan kita. Kebutuhan kita dan bukan keinginan kita. Ketika kita
butuh sesuatu kemudian kita berdoa kemudian selang berapa saat kita bisa
memenuhi kebutuhan itu. Kadang kita tidak butuh usaha besar dan kita tahu-tahu
sudah mendapatkan kebutuhan kita. Kita butuh makan siang, kita masuk warung
makan, makanan datang, kita berdoa begitu mau makan tahu-tahu ada teman kita
datang nawarin traktiran yang kebetulan pula dia sedang ulang tahun. Semakin
lengkap dan sempurnalah kenikmatan yang kita peroleh dalam usaha pemenuhan
kebutuhan kita. Hal seperti itulah yang menurut saya adalah
kebenaran yang nyata. Keinginan kadang menjauhkan kita dari rasa syukur, dari
rasa terima kasih, dan dari kesabaran. Kita harus bisa belajar membedakan mana yang "butuh" dan mana yang "ingin", juga belajar menyesuaikan keinginan dengan
kemampuan kita agar rasa yang kita terima adalah rasa yang murni adanya, rasa
yang membimbing kita pada kesabaran dan keseimbangan. Jadi stress itu obatnya
keseimbangan.
B.Mengenal depresi
Apakah stress itu berbahaya?ya, bila tidak dikelola dengan
baik ,stress yang berulang-ulang terjadi bisa menyebabkan depresi dan bisa
membahayakan. Stress adalah keadaan dimana kondisi tidak seimbang itu
berlangsung sementara. Begitu apa yang menjadi pemicu stress itu berhasil
diatasi atau diturunkan tekanannya maka berangsur-angsur stress itu menghilang.
Apakah penyebab depresi?penyebab depresi adalah stress yang berkepanjangan.
Pemicunya biasanya adalah masalah-masalah yang muncul dan kita tidak/belum
mampu untuk menyelesaikan. Yang namanya manusia, tiap saat pasti mengalami
persoalan, persoalan yang tidak segera teratasi akan menjadi masalah, nah
masalah ini yang bisa menyebabkan stress, dan stress yang berkepanjangan menyebabkan depresi. Stress identik dengan
rasa jenuh,capek, otak rasanya sudah gak bisa mikir. Tapi biasanya dengan
beristirahat sejenak, pergi ketempat teman, sekedar menghibur diri, makan
ditempat favorit, lalu esok hari sudah
fresh kembali. Lain dengan depresi kemanapun kita pergi, meskipun sudah makan makanan paling enakpun
rasa putek itu tetap nempel terus dibadan kita. Seperti memakai jaket
ketidakberuntungan yang susah dilepas, tahunya sial terus. Mengerjakan apapun
terasa susah dan lain-lain. Berikut saya sampaikan perasaan-perasaan yang tidak
enak yang timbul akibat depresi berdasarkan pengalaman saya kena depresi:
a.Tidak bisa tidur (insomnia)
Mungkin tiap saat mikir persoalan yang sama, tidak pernah
relaksasi jadi syaraf tegang berlebihan sehingga mengganggu keseimbangan tubuh
salah satunya jadi sulit tidur. Mungkin tidurnya semalam hanya berapa menit
saja. Berbahagialah anda-anda yang bisa tidur, jika bisa tidur berarti tubuh
bisa melakukan tugasnya untuk recovery dari kelelahan. Jika anda mengalami
susah tidur, anda bisa menyimak tips saya di tulisan yang lain. Salah satunya
relaksasi.
b.Gelisah , cemas, khawatir
Tiba-tiba sekujur badan keluar keringat dingin merasa
gelisah, cemas, khawatir akan mengalami kejadian buruk sebentar lagi. Begitu
kuatnya perasaan itu, kadang sampai bingung mau apa. Bingung harus apa.
Biasanya dulu tiap merasakan hal itu, saya akan langsung duduk, telapak tangan
kanan saya taruh didada dan saya berdoa.
c.Ketakutan dan phobia pada sesuatu
Pada saat tertentu tiba-tiba merasa takut sekali seperti mau
ada hantu atau iblis jahat yang akan datang dan memakan kita. Takut keramaian
(penginnya sendiri), takut mati, takut gagal dan takut untuk melakukan apa-apa.
Merasa ketakutan yang sangat jika melihat sesuatu (phobia), dulu saya takut
sekali jika melihat ular, walaupun ularnya kecilnya seukuran lidi he he.
Akhirnya seperti orang gak waras, tiap mau tidur mesti sibuk melihat lubang-lubang dibawah pintu,
harus saya teliti dan saya sumpal pakai kain atau handuk biar tidak ada sesuatu yang masuk ketika saya tidur. Itu hampir tiap malam
saya lakukan. Takut jika ada ular yang masuk rumah. Cara mengatasinya
bagaimana?ya dikuatkan iman kita, percaya pada Tuhan jika kita pasti dilindungi
OlehNya.
d.Ada bisikan-bisikan
Nah ini yang berbahaya, seperti ada bisikan-bisikan
ditelinga kita. Tapi kebanyakan menyuruh kita pada keburukan. Kita diarahkan
untuk apatis, tak berguna, cepet mati, malas beribadah, malas berbuat baik sekalipun
hanya silaturahmi ke tetangga, pikiran
kita bingung pada apa yang sedang kita
lakukan sekalipun yang sederhana mau makan pake tahu atau tempe. Mikirnya bisa
sampai cemas he he he..(kalo tempe goreng banyak minyaknya, nanti kolesterol,
kalo tahu rebus sehat tapi gak enak,dsb). Saya mengatasi bisikan-bisikan itu
dengan mengabaikannya, tidak mudah memang tapi keep calm and cool. Banyak
membaca buku-buku psikologi agama, buku spiritual, buku terapi mental emosional
tapi saya sarankan banyak tukar pikiran dengan teman yang pernah mengalami
depresi atau pemuka agama agar kita gak tambah parah, atau bisa ke psikiater.
e.Sakit fisik
Mungkin karena saya terlalu lama memendam stress, dan sifat
yang keras untuk memaksa melawan depresi ini dan ketidaktahuan saya dengan
penyakit ini akhirnya fisik saya mencapai puncak kelelahan dan saya jatuh
sakit. Diawali dari terus menurunnya imun tubuh (dulu divonis DBD oleh rumah
sakit), kemudian satu tahun berikutnya saya tak berdaya, sesak nafas melanda,
raga seperti dicambuk pake besi beton, jantung bengkak, dan lainnya rasa-rasa
yang gak enak. Sampai sekarang saya bersyukur sekali masih bisa bernafas, masih
bisa meihat dunia, wah jangan sampai anda mengalami apa yang saya rasakan,
betul-betul tidak enak. Saya mengatasi sakit fisik saya dengan meninggalkan
rumah sakit dan masuk terapi-terapi fisik dan mental seperti pijat syaraf, mengatur pola makan, pola
hidup, pola pikir, dan ikut meditasi. Meskipun hasil yang saya tuai juga
membutuhkan kesabaran dan waktu yang lama (bertahun-tahun) tapi saya bersyukur
kepada Tuhan, saya dikurangi rasa sakitnya pelan-pelan.
Biasanya persoalan yang melingkupi penderita depresi adalah persoalan sosial
yang tak terselesaikan seperti masalah penghkhianatan teman, kekasih,
suami/isteri, saudara, dan keluarga. Tapi tidak tertutup kemungkinan dari
masalah lain seperti keadaan ekonomi seperti kebanyakan hutang, tekanan dari
atasan, lingkungan yang tidak sesuai, dan yang lainnya. Tapi persoalan yang
melibatkan emosi dan mental lah yang berada pada prosentase tinggi yang menjadi
penyebab depresi. Karena penyebabnya adalah mental emosional maka obatnya
adalah kesabaran. Kesabaran berpikir, bertindak, dan berinteraksi. Tuhan
kuatkanlah kami, kuatkanlah iman kami….amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar